Hadist Nabi

 

۱۰۲/۳۹۰ – حَدَّثَنَاهُ أَبُو بَكْرِ بْنِ إِسْحَاقَ الفَقِيهُ، أَنْبَأَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زِيَادٍ.

حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَحْمَدَ الْمُؤَذِّنُ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ زَيْدِ بْنِ هَارُونَ القَزَّازُ بِمَكَّةَ، قَالا: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ الْحِزَامِيُّ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مُهَاجِرِ بْنِ مِسْمَارٍ، عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَاصِ، عَنْ أَبِيْهِ، قَالَ: وَقَفَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ بِالْجَابِيَةِ، فَقَالَ: رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا، إِنِّي رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَفَ فِيْنَا كَمَقَامِي فِيْكُمْ، ثُمَّ قَالَ: احْفَظُوْنِي فِي أَصْحَابِي، ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثَلاثًا، ثُمَّ يُكْثِرُ الْهَرَجَ، وَيُظْهِرُ الكَذِبَ، وَيَشْهَدُ الرَّجُلُ وَلَا يَسْتَشْهِدُ، وَيَحْلِفُ وَلَا يَسْتَحْلِفُ، مَنْ أَحَبُّ مِنْكُمْ بِحَبْوَحَةِ الْجَنَّةِ فَعَلَيْهِ بِالْجَمَاعَةِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الوَاحِدِ، وَهُوَ مِنَ الإِثْنَيْنِ أَبْعَدُ، أَلَا لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا، مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ.

 

390/102. Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakannya kepada kami, Al Hasan bin Ali bin Ziyad memberitakan (kepada kami).

 Abu Sa’id Abdurrahman bin Ahmad Al Muadzdzin menceritakan kepadaku, Ahmad bin Zaid bin Harun Al Qazza2 menceritakan kepada kami di Makkah, keduanya berkata: Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami menceritakan kepada kami, Muhammad bin Muhajir bin Mismar menceritakan kepadaku dari Amir bin Sa’ad bin Abu Waqqash, dari ayahnya, dia berkata: Umar bin Khaththab berdiri di Jabiyah dan berkata, “Semoga Allah memberi rahmat kepada orang yang mendengar perkataanku lalu menghapalnya. Sungguh, aku pernah melihat Rasulullah ﷺ berdiri di tengah-tengah kami seperti berdirinya aku di tengah-tengah kalian, lalu beliau ﷺ bersabda, “Aku berpesan kepada kalian agar meneladani sahabat-sahabatku dan orang-orang setelah mereka, kemudian orang-orang setelah mereka (disebutkan sebanyak tiga kali). Kemudian akan banyak terjadi pembunuhan dan akan muncul kebohongan, seorang laki-laki bersaksi tapi dia tidak diminta bersaksi, seseorang bersumpah tapi dia tidak diminta bersumpah. Barangsiapa di antara kalian ingin (menempati) tengah- tengah surga, maka dia harus tetap dalam jamaah (persatuan umat Islam), karena syetan akan bersama orang yang sendirian, dan dari dua orang dia lebih jauh (tidak dekat). Ketahuilah, tidaklah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang perempuan kecuali yang ketiga adalah syetan. Barangsiapa merasa gembira ketika melakukan kebaikan dan sedih ketika melakukan keburukan, maka dia seorang mukmin“.⁴⁵⁵

Hadits kedua berisi tentang argumentasi yang dikemukakan oleh para ulama, bahwa ijmak merupakan hujjah (dalil), yaitu hadits yang didalamnya diperselisihkan tentang Al Mu’tamir bin Sulaiman dari tujuh segi:

Imam Al Hakim, Al Mustadrak,
Hadits – Hadits Shahih yang Dihimpun oleh Al Hakim yang Tidak Tercantum dalam Shahih Al Bukhari dan Muslim
Jilid ke : 1,  Cetakan Pertama, November 2010, Pustaka Azzam.

(Klik) Kembali ke Halaman Beranda (Utama)