Edisi QR 4

Tema : Peningkatan Diri manusia di Hadapan  Allah Azza wa jalla dengan berzikir

Halaman Beranda

بسم الله الرحمن الرحيم

Dzikirullah

Sebagaimana Nabi ﷺ bersabda:

 حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ عَنْ هِلَالِ بْنِ يَسَافٍ عَنْ رَبِيعِ بْنِ عُمَيْلَةَ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ.

“Ada empat ucapan yang paling di sukai Allah Subhanahu wa Ta’ala; 1) Subhanallah, 2) Al Hamdulillah, 3) Laa ilaaha illallah, 4) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai.”(HR. Muslim no .3985, Tirmidzi no .3521, Ibnu Majah no. 3801, Ahmad no. 19248)

Nabi ﷺ bersabda,

وَأَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى مِنْ الْكَلَامِ أَرْبَعًا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ عِشْرِينَ حَسَنَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ عِشْرِينَ سَيِّئَةً وَمَنْ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ كُتِبَتْ لَهُ ثَلَاثُونَ حَسَنَةً وَحُطَّ عَنْهُ ثَلَاثُونَ سَيِّئَةً.

Abu Hurairah, Bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: SUBAHAANALLAAH (Mahasuci Allah) dan ALHAMDULILLAAH (segala puji bagi Allah) dan LAA ILAAHA ILLA ALLAH (tidak ada Ilah selain Allah) dan ALLAAHU AKBAR (Allah Mahabesar). Barang siapa mengucapkan; subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barang siapa mengucapkan; Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan barang siapa mengucapkan; laa Ilaaha illa Allah, maka akan seperti itu juga, dan barang siapa mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin dari relung hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh dosa darinya.” (HR. Ahmad no. 7670)

Nabi ﷺ bersabda:

حَدَّثَنَا أَنَسٌ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَ غُصْنًا فَنَفَضَهُ فَلَمْ يَنْتَفِضْ ثُمَّ نَفَضَهُ فَلَمْ يَنْتَفِضْ ثُمَّ نَفَضَهُ فَانْتَفَضَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ تَنْفُضُ الْخَطَايَا كَمَا تَنْفُضُ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا.

“Telah menceritakan kepada kami Anas, Rasulullah ﷺ mengambil sebatang dahan kemudian mengibaskannya dari daunnya dan tidak rontok, kemudian (Beliau Rasulullah ﷺ) mengibaskannya kembali hingga daun daunnya rontok, lalu Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya ‘subhaanAllah wal hamdu lillaah wa laa ilaaha illa Allah wa Allahu Akbar’ merontokkan dosa-dosa sebagaimana sebatang pohon yang merontokkan daunnya.” (HR. Ahmad no. 12076)

Klik Gambar di bawah ini :

 Ayat Al Qur’an

 Hadist 2

Ayat Al Qur’an

Ayat Al Qur’an

 Hadist

Hadist 

Hadist 

 Hadist 

Hadist

Ikhlas Dalam Berdo’a


Keikhlasan adalah pangkal (diterimanya) amal perbuatan, berdasarkan firman Allah Ta’ala, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّاۤ اَنْزَلْنَاۤ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِا لْحَقِّ فَا عْبُدِ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَ.(٢)

“Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.”(QS. Az-Zumar 39: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

قُلْ اَمَرَ رَبِّيْ بِا لْقِسْطِ ۗ وَاَ قِيْمُوْا وُجُوْهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّا دْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۗ كَمَا بَدَاَ كُمْ تَعُوْدُوْنَ.(٢٩)

“Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap sholat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.”(QS. Al-A’raf 7: Ayat 29)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَا دْعُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْـكٰفِرُوْنَ.(١٤)

“Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).”
(QS. Ghafir 40: Ayat 14)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

هُوَ الْحَيُّ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَا دْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ.(٦٥)

“Dialah yang hidup kekal, tidak ada Tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.”
(QS. Ghafir 40: Ayat 65)

Ibnu Katsir berkata, “Maksudnya, Allah Azza Wa Jalla memerintahkan kepada kalian agar istiqamah dalam beribadah kepada-Nya. Yakni, mengikuti ajaran para rasul yang diperkuat dengan beragam mukjizat dalam segala apa yang mereka beritakan dari Allah Azza Wa Jalla dan syariat yang mereka bawa. Dan, Dia memerintahkan kalian agar ikhlas dalam beribadah kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla tidak menerima amal perbuatan hingga menggabungkan dua sendi ini; benar sesuai dengan syariat dan ikhlas (suci bersih) dari syirik.¹

Rasulullah ﷺ bersabda,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ وَكَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ وَدِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُنْ مِنْ الْمُشْرِكِينَ.

“Rasulullah ﷺ memanjatkan doa, “Di waktu pagi kami memegang teguh agama Islam, kalimat ikhlas agama Nabi kita Muhammad ﷺ dan agama bapak kami Ibrahim, di atas jalan yang lurus, dan tidak tergolong orang-orang musrik.”(HR. Ahmad no.14822)

Sabda Rasulullah ﷺ,

يَقُولُ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا شَيْءَ لَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ.

“Allah tidak akan menerima suatu amalan, kecuali jika dilakukan dengan ikhlas dan mengharapkan wajah-Nya.”(HR.Nasa’i no.3089)

Keikhlasan bertempat dalam hati seseorang, untuk itu Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah,

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ.

“Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian, namun yang Allah lihat adalah hati dan amal kalian.”(HR. Muslim no.4651, Ibnu Majah no.4133, Ahmad no.7493)

Sebagaimana sabda Nabi ﷺ,

نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ.

” Nabi ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan orang lemahnya, dengan doa mereka, salat mereka, dan keikhlasan mereka.”(HR. Nasa’i no.3127)

Daftar Pustaka